Blogger Hibah Buku


November  2009, salah seorang teman blogger Pekanbaru, Prima Wahyudi (Atau di dunia maya lebih dikenali sebagai Datuk Bertuah) membuat gerakan sosial dunia maya dengan tagline Hibah Sejuta Buku ala Blogger. Bermula dari keterlibatan Datuk Bertuah yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pedalaman Kepulauan Meranti-Riau ia melihat banyak anak-anak yang memiliki minat baca, tapi sarana bacaannya tidak ada. Tergerak untuk melakukan sesuatu, sekembalinya dari Kepulauan Meranti-Riau dibuatlah sebuah tulisan di blognya untuk mengajak para blogger berkontribusi menyumbangkan bukunya.


Dari tulisan pertamanya banyak mendapatkan sambutan dari teman-teman blogger di beberapa wilayah, tak hanya di Indonesia, tapi juga beberapa teman blogger yang berada di Malaysia. Salah satunya adalah saya. Desember 2009, saya berkunjung ke Pekanbaru kopdar dengan komunitas Blogger Bertuah, juga membawa sedikit buku untuk disumbangkan dalam gerakan sosial dunia maya tersebut.
Rentang waktu mengumpulkan buku dan mengirimkannya ke kepulauan Meranti-Riau memakan waktu lebih kurang satu tahun. Masalah besarnya, ketika buku sudah terkumpul adalah mahalnya biaya pengiriman buku ke tempat tujuan. Baru pada pertengahan tahun 2010, Komunitas Blogger Bertuah baru mengirimkan buku ke Kepulauan Meranti-Riau dengan menggunakan uang kas komunitas.
2010-2011 gerakan ini vakum. Terhenti begitu saja karena masing-masing blogger sibuk dengan kehidupan nyatanya. Oktober 2011, ketika seorang teman saya menjadi Pengajar Muda di Karas, Fak-Fak Papua Barat, saya tergerak untuk kembali menghidupkan gerakan sosial dunia maya, Hibah Sejuta Buku Ala Blogger. Dengan dibantu Nanlimo, Bang Atta juga Mas Trie, akhirnya gerakan ini kembali dihidupkan. Dengan tujuan pengumpulan buku ke Papua, menggunakan nama Blogger Hibah Sejuta Buku (BHSB) Fase Kedua gerakan sosial dunia maya ini kembali hidup. Fokus tujuan kami saat itu adalah daerah pedalaman di luar Pulau Jawa.
Satu persatu bantuan dari teman-teman blogger mulai berdatangan. Tak hanya melulu sumbangan buku, tapi juga bantuan teman-teman untuk menulis mengenai BHSB mulai bermunculan. Berbeda dengan sebelumnya kalau pengumpulan buku hanya fokus di Pekanbaru, maka pada BHSB fase kedua ini kami membuka cabang volunteer di beberapa daerah. Bogor, Jakarta, Jogja, Semarang. Jeda waktu untuk mengumpulkan buku waktu itu adalah tiga bulan. Alhamdulilah, dalam rentang waktu tiga bulan tersebut ribuan buku sudah terkumpul.
untuk memudahkan komunikasi satu dengan yang lainnya, saya membuat group di facebook Blogger Hibah Sejuta Buku. Melalui group BHSB itulah komunikasi kami intens dilakukan dengan volunteer di beberapa daerah. Saat itu komunikasi dilakukan semuanya melalui dunia maya, karena saya masih berada di Malaysia. Awalnya saya menganggap BHSB Fase Kedua akan berhenti begitu saja untuk ke Papua. Tapi rupanya semangat teman-teman dari beberapa daerah terus bermunculan. Komunitas Blogger Bertuah, Komunitas Blogger Arumbai Maluku, Aceh Blogger Community juga teman-teman blogger personal yang terus mendukung gerakan BHSB ini.
Sampai sekarang, BHSB sudah mengirimkan buku ke beberapa daerah, Papua, Aceh, Kalimantan Barat, Makassar, Kendari, Lampung juga Sinabung.
Permasalahan terbesar di BHSB adalah mahalanya biaya pengiriman, karena jauhnya wilayah yang akan dijangkau. Untuk mengatasi hal tersebut kita mengadakan fundrising semampunya. Dengan menjual pernah-pernik BHSB juga bantuan para donatur dari teman-teman dekat. Tak hanya itu, banyak juga teman-teman blogger yang menulis buku, kemudian royaltinya disumbangkan untuk BHSB, baik dari komunitas Warung Blogger, komunitas Monday Flash Fiction juga teman-teman blogger yang membantu secara personal.
Ketika BHSB semakin dikenali oleh banyak orang, semakin banyak pula permintaan buku ke group mau pun email BHSB dari daerah Pulau Jawa. Untuk mengatasi hal tersebut, saya dengan beberapa teman blogger, Idah Ceris, Ari Tunsa dan Mbak Niq pada Juni 2012 membuat sebuah Arisan Buku Blogger. Di mana arisan tersebut sama dengan arisan-arisan lainnya, kita mengumpulkan uang setiap bulan. Nominal uang yang kami kumpulkan adalah Rp. 10.000, dari uang yang terkumpul kami belikan buku, kemudian buku tersebut kami sumbangkan ke Taman Baca atau pun sekolah yang membutuhkan. Sudah lebih dari lima belas Taman Baca mau pun sekolah yang dikirimi buku oleh Arisan Buku Blogger, Semarang, Pacitan, Madura dan entah saya lupa lagi :D
Setelah lima tahun berjalan, dari gerakan awal bernama Hibah Sejuta Buku ala Blogger, kemudian berganti menjadi Blogger Hibah Sejuta Buku dan sekarang menggunakan Blogger Hibah Buku gerakan sosial dunia maya ini terus bergulir. Saya secara pribadi yang menjadi koordinator sejak Oktober 2011 mengharapkan gerakan ini tak berhenti sampai di sini, juga tak hanya membagi buku begitu saja, tapi ada hal lainnya yang bisa dilakukan. Alhamdulilah, setelah pulang ke Indonesia saya banyak bertemu dengan beberapa teman yang concern dengan dunia pendidikan dan mereka mau bekerja sama dengan BHSB, seperti Adam n Sun, Sainstrik juga teman-teman spesial dari Semestarian.
Semoga langkah kecil ini tak berhenti sampai di sini, sehingga mampu membuat langkah panjang untuk menuju tempat yang lebih jauh. Untuk berbagi buku juga berbagi ilmu.

Disalin dari Indonesiana, 27 Mei 2014
Juga dimuat di koran Tempo, lembar Indonesiana

Comments

Popular Posts