Tentang Kamu

Tere Liye
Tentang Kamu


Setelah dua hari ini berkejaran dengan waktu mengejar lembar demi lembar, akhirnya baru saja tadi saya menemukan kata tamat pada buku ini. Sri Ningsih, tokoh utama dalam novel ini mengingatkan saya pada Laisa, pemeran utama pada cerita Bidadari-bidadari Surga. Sedang kecerdasan Zaman Zulkarnain, juga serupa dengan Dalimunte. Adik dari Laisa.

Kali ini, Tere Liye begitu "kejam" mengajarkan arti kesabaran. "Selemah apa pun fisik seseorang, semiskin apa pun dia, sekali di hatinya punya rasa sabar dunia tidak bisa menyakitinya. Tidak bisa." Sebagai seorang konsultan keuangan yang acap bertandang ke Eropa, Tere Liye mampu mengemas cerita dengan baik. Bagaimana firma terbaik di kota London menyelesaikan sebuah wasiat dari Sri Ningsih.

Ah, ya.... Membaca buku ini, saya jadi ingat kalau Tere Liye pernah dirisak sejagad media sosial perihal status fan pagenya mengenai PKI. Saya menjadi yakin, bahwa ketika dia menulis status tersebut, ia sedang menulis buku ini. Meski jujur saya akui, cerita mengenai PKI di buku ini masih sangat dangkal dan terlalu cepat diakhiri. Mungkin karena hanya menjadi bagian cerita Sri Ningsih.
Barangkali, buku ini akan kembali menjadi best seller seperti buku-bukunya yang lain. Herannya, macam mana Tere Liye menulis buku seperti semudah membuang ludah? Padahal, dia amat sangat sibuk.

Ambo Uleng dalam novel Rindu, Dalimunte dalam novel Bidadari-bidadari Surga, Thomas dalam Negeri Para Bedebah juga Zaman Zulkarnain atau siapa pun tokoh lelaki pada novel-novelnya, karakternya hampir serupa. Saya hampir menyukai semua buku-buku Tere Liye, meski ada beberapa yang tidak bisa saya baca. Tapi, sampai hari ini saya selalu suka mengumpulkan buku-bukunya.

Comments

Popular Posts